PROJECT MANAGEMENT

Research and Development Project

Proyek Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan atas suatu fenomena yang muncul di masyarakat, kemudian dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proyek ini dapat berupa proyek yang meningkatkan dan memperbaiki mutu produk. Kegiatan utama pada proyek ini adalah melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan produk tertentu. Proses pelaksanaan serta lingkup kerja yang dilakukan sering mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan tujuan akhir proyek. memperbaiki atau meningkatkan produk, pelayanan atau metode produksi.

Prosedur Penelitian

  1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan
  2. Mengembangkan produk awal
  3. Validasi ahli dan revisi
  4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk
  5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir

LANGKAH-LANGKAH PROYEK RESEARCH AND DEVELOPMENT

  • Penelitian dan Pengumpulan Data (Research & Information Collecting)
  • Perencanaan Penelitian (Planning)
  • Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product)
  • Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)
  • Merivisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision)
  • Uji Coba Lapangan (Main Field Testing)
  • Revisi Hasil Uji Lapangan (Operational Product Revision)
  • Uji Kelayakan (Operational Field Testing)
  • Revisi Produk Akhir (Final Product Revision)
  • Diseminasi dan Implementasi Produk (Dissemination and Implementation)

LIFE CYCLE COSTING

Pengertian Life Cycle Costing

Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memonitor biaya produk selama siklus hidupnya. Siklus hidup meliputi semua tahap, mulai dari perancangan produk dan pembelian bahan baku hingga pengiriman dan pelayanan atas produk yang sudah jadi.

Menurut Paul Barringer dan DavidWeber (1996) Life Cycle Cost (LCC) adalah suatu konsep pemodelan perhitungan biaya dari tahap permulaan sampai pembongkaran suatu aset dari sebuah proyek sebagai alat untuk mengambil keputusan atas sebuah studi analisis dan perhitungan dari total biaya yang ada selama siklus hidupnya.

Pentingnya Life Cycle Costing
LCC menjadi penting karena memiliki manfaat sebagai berikut :

  • Untuk meningkatkan kesadaran biaya
  • Evaluasi Seluruh biaya hidup
  • Memaksimalkan pendapatan
  • Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan

Klasifikasi Biaya Life Cycle Costing

LCC Merupakan suatu rencana mengenai pengeluaran usulan dari suatu proyek konstruksi sepanjang usia proyek tersebut. Pada pelaksanaan pembangunan, mulai dari ide, studi kelayakan, perencanaan, pelaksanaan, sampai pada operasi pemeliharaan dan pembongkaran membutuhkan bermacam-macam biaya yang dikelompokkan menjadi beberapa komponen, yaitu : biaya awal, biaya penggunaan dan biaya perwatan.

Komponen Biaya
Total biaya selama siklus hidup dibagi menjadi 3, yaitu:

  • Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang membuat prototype, pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas.
  • Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung.
  • Biaya hilir, terdiri dari pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan, contoh, promosi, advertensi, dan pelayanan serta garansi keluhan, pelayanan, pertanggungjawaban produk, dukungan kepada pelanggan.

Pengembangan Model LCC
Kegiatan utama dari Siklus Hidup Biaya pengembangan model adalah Perincian Biaya Struktur (CBS) pembangunan dan pemilihan komponen biaya metode estimasi. Output LCC adalah perkiraan Biaya Life Cycle, termasuk distribusi pada skala waktu, biaya driver, kepekaan estimasi parameter tertentu dan risiko akibat ketidakpastian parameter desain.

Penggunaan Model LCC
LCC untuk Supplier :

  • Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengoptimalkan desain mereka dengan mengevaluasi alternatif dan dengan melakukan studi trade-off.
  • Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengevaluasi berbagai strategi biaya operasi dan pemeliharaan (untuk membantu pengguna produk).

LCC untuk Customer :

  • Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat mengevaluasi dan membandingkan produk-produk alternatif.
  • Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat menilai kelayakan ekonomi proyek atau produk.

Project Control

Project control
ialah bertujuan untuk memberikan informasi status suatu proyek secara rutin sehingga setiap orang dapat membuat tindakan di saat trend proyek menunjukkan hal yang negatif.

Planning / Scheduling proses pembuatan jadwal/schedule proyek yang logis dan realistis, me monitoring schedule tersebut secara rutin, melakuan forecast kapan proyek tersebut akan selesai,  melakukan control dan reporting untuk suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam rentang waktu tertentu dan seluruh pekerjaan yang harus dilakukan  sampai proyek selesai.

Cost Management and Control Proses Cost control melakukan monitoring dari pengeluaran proyek (Project Cost) Vs progress suatu proyek, mengukur variance dari budget yang telah ditetapkan dan mempersiapkan rekomendasi untuk mencapai cost proyek yang minimum.

Cost Estimating Cost Estimating melakukan prediksi quantities, cost dan harga dari sumberdaya project yang dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu proyek.  Cost estimating merupakan input utama dalam penyiapan budget, cost dan value analysis dan cost & schedule control. Estimasi  dilakukan melalui  perhitungan dan perkiraan  dari cost resources dan method pelaksanaannya.

Cost and Schedule Risk Analysis Cost and Schedule Risk Analysis adalah analisa mengenai impact dari resiko-resiko yang mungkin muncul pada fase-fase pelaksanaan suatu proyek terhadap project schedule dan cost.

Project Manajement
Adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah dimana hasil  penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu dan lain-lainnya. Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh sebab itu manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena tanpa manajemen suatu proyek, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun kualitas

Sasaran utama dalam manajemen proyek dapat dikategorikan sebagai berikut:

  1. Pengembangan dan penyelesaian sebuah proyek dalam budget yang telah ditentukan, jangka waktu yang telah ditetapkan dan kualitas bangunan proyek sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah dirumuskan,
  2. Bagi kontraktor yang bonafide yaitu untuk mengembangkan reputasi akan kualitas pekerjaannya (workmanship) serta mempertahankannya.
  3. Menciptakan organisasi di kantor pusat maupun di lapangan yang menjamin beroperasinya pekerjaan proyek secara kelompok (team work),
  4. Menciptakan iklim kerja yang mendukung baik dari segi sarana,kondisi kerja, keselamatan kerja dan komunikasi timbal balik yang terbuka antara atasan dan bawahan.
  5. Menjaga keselarasan hubungan antara sesamanya sehingga orang yang bekerja akan didorong untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan dan keahlian mereka.

Ada 2 Jenis Pengendalian Proyek:

  1. Pengendalian internal. Pengendalian yang mengacu pada tindakan pengendalian yang didasarkan pada standard yang berasal dari sistem kontraktor sendiri.
  2. Pengendalian eksternal. Pengendalian yang didasarkan pada prosedur tambahan yang ditetapkan pihak klien atau user.

3 langkah dalam proses pengendalian proyek:

  1. Menentukan standard performansi, misalnya sepesifikasi teknis, biaya yang dianggarkan, jadwal atau kebutuhan sumberdaya
  2. Membandingkan performan aktual dengan performan standard
  3. Melakukan tindakan koreksi terhadap penyebab terjadinya perbedaan performansi aktual terhadap performansi standard

 

 

PROJECT COST MANAJEMENT

Project Management

SUMBER : Google

Project Management (Manajemen Proyek) adalah salah satu cara yang ditawarkan untuk maksud pengelolaan suatu poyek, yaitu metode pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad ke-20 untuk menghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek.

Project Management (Manajemen Proyek) adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah dimana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu dan lainnya.

Ruang lingkup Project Management

  1. Menetapkan waktu kapan proyek akan dilaksanakan.
  2. Merencanakan scoope atau besaran lingkup yang akan digarap pada suatu proyek.
  3. Menyusun dan menjelaskan definisi operasional dari setiap ruang lingkup proyek.
  4. Melakukan verifikasi dan pengawasan terhadap perubahan yang dapat terjadi saat proyek dilaksanakan.

Sasaran Project Management

  1. Mengembangkan dan menyelesaikan proyek yang sesuai dengan rencana anggaran dan sesuai dengan deadline yang telah ditetapkan serta dengan kualitas hasil proyek yang disyaratkan sesuai spesifikasi yang telas dianalisis.
  2. Meningkatkan reputasi/nama baik bagi pelaksana proyek/kontaktor berdasarkan dengan kualitas hasil proyek yang dikerjakannya.
  3. Mengarahkan dan membentuk organisasi baik di kantor pusat atau di lapangan untuk menjamin terlaksananya manajemen operasional proyek dengan team work yang baik.
  4. Menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung aktifitas proyek yang meliputi ketersediaan sarana prasarana, keadaan dan keselamatan kerja, serta hubungan komunikasi yang baik antara pihak yang terlibat dalam proyek.
  5. Memelihara keharmonisan hubungan antar sesame anggota proyek yang bekerja sehingga setiap pelaksana proyek akan berusaha memberikan kemampuan dan keterampilan terbaik dalam penyelesaian proyek.

Anggaran Proyek

SUMBER : Google

Anggaran Proyek adalah seni memperkirakan (the Art of Approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada suatu proyek.

Tujuan Anggaran proyek

  1. Untuk menyatakan harapan atau sasaran perubahan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghndari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
  2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak yang terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan.
  3. Untuk menyediakan rencana rinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarah yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
  4. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.
  5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.

Hubungan Anggaran dengan Manajemen Proyek

Perkiraan Biaya memegang peranan peting dalam penyelengaraan manajemen proyek. Anggaran proyek dipergunakan untuk :

  1. Mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek
  2. Merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu
  3. Sebagai acuan dasar pelaksanaan proyek

Manfaat Anggaran Proyek

  1. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan dating.
  2. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan
  3. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
  4. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
  5. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
  6. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.

QUALITY MANAGEMENT

TQM didefinisikan sebagai pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya memaksimumkan daya saing melalui penyempurnaan secara terus menerus, atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan organisasi.

sumber : Google

TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Karakteristik TQM :
1.Fokus pada pelanggan (internal dan eksternal)
2.Berorientasi pada kualitas
3.Menggunakan pendekatan ilmiah
4.Memiliki komitmen jangka panjang
5.Kerja sama tim
6.Menyempurnakan kualitas secara berkesinambungan
7.Pendidikan dan pelatihan
8.Menerapkan kebebasan yang terkendali
9.Memiliki kesatuan tujuan
10.Melibatkan dan memberdayakan karyawan

Pengertian Mutu (Kualitas)
Ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu, dengan cara membuat suatu dasar tolak ukur dan cara pengendaliannya.

Manajemen Mutu
Aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan atau organisasi.

Contoh : Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung, atau masyarakat pemakai sebagai contoh dasar kepuasan pelanggan.
Hal ini menyangkut kualitas :
1.Produk/pelayanan/proses pelaksanaan
2.Proses manajemen proyek itu sendiri

PENGENDALIAN MUTU PROYEK
Continuous Quality Management Model atau cara ini digunakan untuk meningkatkan proses bisnis sebagai cara hidup dari semua organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industri yang cepat

Process Management Model Model atau cara ini digunakan untuk menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis, membangun fondasi untuk meneruskan mengadakan suatu analisis terhadap langkah dan proses dalam meningktakan dan kesempatan yang ada

Penggunaan Mutu dalam proyek kontruksi
Manajemen mutu/kualitas yang terpadu merupakan pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan kualitas yang diinginkan. 6 Lingkup dari pekerjaan proyek untuk menguji dan memeriksa kualitas/mutu, yaitu :
1.Kualitas penerangan dan keputusan dari klien
2.Kualitas proses desain
3.Kualitas material dan komponen
4.Kualitas kumpulan proyek
5.Kualitas kegiatan manajemen proyek
6.Manajemen proyek sebagai rata-rata dari peningkatan kualitas proyek

SISTEM MANAJEMEN MUTU
ISO 9000 SERIES Sebagai dasar dari suatu seri standard quality management, yang merupakan persyaratan penting bagi perusahaan untuk menjamin konsistensi produksi dan pengiriman yang tepat waktu terhadap barang & jasa. Sebagai dasar dari suatu seri standard quality management, yang merupakan persyaratan penting bagi perusahaan untuk menjamin konsistensi produksi dan pengiriman yang tepat waktu terhadap barang & jasa.

Syarat Penggunaan Dalam Manajemen Mutu

  1. Inspeksi Suatu alat untuk mengukur kegiatan proses kontruksi untuk memeriksa apakah standarspesifikasi telah dicapai
  2. Quality Control Teknik & aktivitas operasi yang digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencangkup monitoring, mengeliminasi problem, mengurangi penyimpangan serta usaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.

QUALITY ASSURANCE
Pemastian mutu ( quality assurance ) adalah seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang diperlukan agar terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap mutu produk/jasa yang diberikan. Aktivitasnya mencangkup kegiatan proses, baik internal maupun eksternal, termasuk merumuskan pelanggan.

Quality Audit
Suatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal (bukan dari internal    perusahaan) akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Process Analysis
Menganalisis setiap proses untuk menemukan kemungkinan (potensi) terjadinya produk cacat ataupun proses-proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan akar penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya.

Quality Management dan Control Tools
Mencakup berbagai teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MANAJEMEN PROYEK


SUMBER : GOOGLE

Critical Path Method (CPM)
Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total.

Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan.

Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit.

Anggaran Proyek
Pengangaran adalah suatu rencana pengalokasian sumber daya. Suatu anggaran tidak hanya merupakan suatu rencana yang menjadi pedoman tetapi juga sebagai alat kontrol untuk melihat sejauh mana penyimpangan yang terjadi pada biaya aktual terhadap yang direncanakan.

Elemen-elemen Anggaran Biaya Proyek:
1.Biaya Tenaga Kerja Langsung
2.Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
3.Biaya Overhead dan Administrasi Umum

Mengatasi Konflik Penjadwalan
Faktor yang menyebabkan konflik adalah:
1.Kondisi kontrak (kurangnya kesempurnaan dalam dokumen kontrak, kegagalan dalam pembayaran, kondisi psikologi orang-orang dalam proyek)
2.Gambar desain yang tidak lengkap
3.Proses pekerjaan
4.Waktu

Menurut Filley (1975) penyebab utama timbulnya konflik yang sering terjadi di lingkungan proyek adalah batas wewenang dan tanggung jawab yang kurang jelas. Adanya konflik kepentingan, hambatan komunikasi, tidak adanya pengertian bersama (konsensus).

Ditinjau dari sudut manjaerial, metode-metode penanganan konflik antara lain:
1.Memaksakan kehendak (forcing)
2.Mencari upaya pemecahan masalah (problem solving)
3.Berdamai atau kompromi
4.Mendinginkan suasana

 

MANAJEMEN WAKTU PROYEK


SUMBER : GOOGLE

Manajemen Waktu Proyek adalah Tahapan mendefinisikan proses- proses yang perlu dilakukan selama proyek berlangsung berkaitan dengan penjaminan agar proyek dapat berjalan tepat waktu dengan tetap memperhatikan keterbatasan biaya serta penjagaan kualitas produk atau servis dari proyek.

TUJUAN UTAMA MANAJEMEN WAKTU PROYEK
Tujuan utama manajemen waktu pada proyek adalah agar pelaksanaan proyek sesuai lingkupnya dapat memenuhi target waktu proyek yang telah ditentukan. Fokus manajemen waktu adalah membuat perencanaan jadwal proyek yang handal dan optimum atas sumber daya dan biaya serta pengendalian jadwal yang mampu mengidentifikasi dini keterlambatan untuk penanganan yang efektif dan efisien.

FAKTOR PENGHAMBAT PROYEK
1. Faktor material
2. Faktor desain dan perencanaan
3. Faktor pelaksanaan dan hubungan kerja
4. Faktor peralatan
5. Faktor kondisi dan keadaan di lapangan
6. Faktor di luar kemampuan kontraktor.

Definiskan Aktivitas
Merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan aktivitas atau pekerjaan apa saja yang akan dikerjakan pada proyek.

Pengurutan Aktivitas
Setelah mendefinisikan aktivitas proyek, langkah berikutnya adalah membuat urutan aktivitas yang merupakan detil dari WBS, detil deskripsi produk, asumsi dan batasan-batasan untuk menentukan hubungan antar aktivitas.

Estimasi Kebutuhan Aktivitas
Mengestimasi durasi yang dibutuhkan oleh aktivitas – aktivitas, seperti orang yang melakukan atau bertanggung jawab dengan sebuah aktivitas atau pekerjaan sebaiknya turut serta dalam mengestimasi durasi aktivitas.

Estimasi Durasi Aktivitas
Estimasi durasi aktivitas sangat penting untuk mengetahui berapa lama waktu aktual (riil) yang sebenarnya dibutuhkan oleh proyek.

Penyusunan Jadwal
Setelah semua aktivitas diperkirakan Proses manajemen waktu proyek selanjutnya adalah menyusun jadwal proyek yang realistis berdasarkan aktivitas-aktivitas yang sudah didefinisikan beserta estimasi waktu aktivitas.

Mengontrol dan Mengendalikan Jadwal
Mengontrol dan mengendalikan jadwal dilakukan agar proyek tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam rencana .

 

Proyek VS Operasional

SUMBER: GOOGLE

Proyek adalah urutan (sementara) aktivitas-aktivitas unik, kompleks, dan terkoneksi yang memiliki satu tujuan atau sasaran dan harus dilengkapi dengan waktu yang spesifik, sesuai dengan anggaran dan sesuai dengan spesifikasi.

Salah satu contoh Pengertian Proyek menurut para ahli:
Larson (2006:3) à Proyek adalah usaha yang kompleks, tidak rutin, yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Nurhayati (2010:4) à Produk adalah upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

VS

Operasional adalah suatu bentuk dari pengelolahan yang menyeluruh dan optimal pada sebuah masalah tenaga kerja, barang, mesin, peralatan, bahan baku atau produk apapun yang bisa dijadikan sebuah barang atau jasa yang tentunya bisa diperjual belikan.

Salah satu contoh Pengertian Proyek menurut para ahli:
Richard L. Daft ( 2006 : 216) : Bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat-alat dan tekhnik-tekhnik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi.
Subagyo (2000:1) : kegiatan untuk mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu barang atau jasa.”

 

Halo UTama !

Selamat datang di Blog Situs ISMI PERMATA SARI. Ini adalah posting pertama Anda. Edit atau hapus, lalu mulai ngeblog!