PROJECT MANAGEMENT

Research and Development Project

Proyek Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan atas suatu fenomena yang muncul di masyarakat, kemudian dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proyek ini dapat berupa proyek yang meningkatkan dan memperbaiki mutu produk. Kegiatan utama pada proyek ini adalah melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan produk tertentu. Proses pelaksanaan serta lingkup kerja yang dilakukan sering mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan tujuan akhir proyek. memperbaiki atau meningkatkan produk, pelayanan atau metode produksi.

Prosedur Penelitian

  1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan
  2. Mengembangkan produk awal
  3. Validasi ahli dan revisi
  4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk
  5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir

LANGKAH-LANGKAH PROYEK RESEARCH AND DEVELOPMENT

  • Penelitian dan Pengumpulan Data (Research & Information Collecting)
  • Perencanaan Penelitian (Planning)
  • Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product)
  • Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)
  • Merivisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision)
  • Uji Coba Lapangan (Main Field Testing)
  • Revisi Hasil Uji Lapangan (Operational Product Revision)
  • Uji Kelayakan (Operational Field Testing)
  • Revisi Produk Akhir (Final Product Revision)
  • Diseminasi dan Implementasi Produk (Dissemination and Implementation)

LIFE CYCLE COSTING

Pengertian Life Cycle Costing

Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memonitor biaya produk selama siklus hidupnya. Siklus hidup meliputi semua tahap, mulai dari perancangan produk dan pembelian bahan baku hingga pengiriman dan pelayanan atas produk yang sudah jadi.

Menurut Paul Barringer dan DavidWeber (1996) Life Cycle Cost (LCC) adalah suatu konsep pemodelan perhitungan biaya dari tahap permulaan sampai pembongkaran suatu aset dari sebuah proyek sebagai alat untuk mengambil keputusan atas sebuah studi analisis dan perhitungan dari total biaya yang ada selama siklus hidupnya.

Pentingnya Life Cycle Costing
LCC menjadi penting karena memiliki manfaat sebagai berikut :

  • Untuk meningkatkan kesadaran biaya
  • Evaluasi Seluruh biaya hidup
  • Memaksimalkan pendapatan
  • Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan

Klasifikasi Biaya Life Cycle Costing

LCC Merupakan suatu rencana mengenai pengeluaran usulan dari suatu proyek konstruksi sepanjang usia proyek tersebut. Pada pelaksanaan pembangunan, mulai dari ide, studi kelayakan, perencanaan, pelaksanaan, sampai pada operasi pemeliharaan dan pembongkaran membutuhkan bermacam-macam biaya yang dikelompokkan menjadi beberapa komponen, yaitu : biaya awal, biaya penggunaan dan biaya perwatan.

Komponen Biaya
Total biaya selama siklus hidup dibagi menjadi 3, yaitu:

  • Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang membuat prototype, pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas.
  • Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung.
  • Biaya hilir, terdiri dari pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan, contoh, promosi, advertensi, dan pelayanan serta garansi keluhan, pelayanan, pertanggungjawaban produk, dukungan kepada pelanggan.

Pengembangan Model LCC
Kegiatan utama dari Siklus Hidup Biaya pengembangan model adalah Perincian Biaya Struktur (CBS) pembangunan dan pemilihan komponen biaya metode estimasi. Output LCC adalah perkiraan Biaya Life Cycle, termasuk distribusi pada skala waktu, biaya driver, kepekaan estimasi parameter tertentu dan risiko akibat ketidakpastian parameter desain.

Penggunaan Model LCC
LCC untuk Supplier :

  • Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengoptimalkan desain mereka dengan mengevaluasi alternatif dan dengan melakukan studi trade-off.
  • Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengevaluasi berbagai strategi biaya operasi dan pemeliharaan (untuk membantu pengguna produk).

LCC untuk Customer :

  • Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat mengevaluasi dan membandingkan produk-produk alternatif.
  • Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat menilai kelayakan ekonomi proyek atau produk.

Project Control

Project control
ialah bertujuan untuk memberikan informasi status suatu proyek secara rutin sehingga setiap orang dapat membuat tindakan di saat trend proyek menunjukkan hal yang negatif.

Planning / Scheduling proses pembuatan jadwal/schedule proyek yang logis dan realistis, me monitoring schedule tersebut secara rutin, melakuan forecast kapan proyek tersebut akan selesai,  melakukan control dan reporting untuk suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam rentang waktu tertentu dan seluruh pekerjaan yang harus dilakukan  sampai proyek selesai.

Cost Management and Control Proses Cost control melakukan monitoring dari pengeluaran proyek (Project Cost) Vs progress suatu proyek, mengukur variance dari budget yang telah ditetapkan dan mempersiapkan rekomendasi untuk mencapai cost proyek yang minimum.

Cost Estimating Cost Estimating melakukan prediksi quantities, cost dan harga dari sumberdaya project yang dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu proyek.  Cost estimating merupakan input utama dalam penyiapan budget, cost dan value analysis dan cost & schedule control. Estimasi  dilakukan melalui  perhitungan dan perkiraan  dari cost resources dan method pelaksanaannya.

Cost and Schedule Risk Analysis Cost and Schedule Risk Analysis adalah analisa mengenai impact dari resiko-resiko yang mungkin muncul pada fase-fase pelaksanaan suatu proyek terhadap project schedule dan cost.

Project Manajement
Adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah dimana hasil  penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu dan lain-lainnya. Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh sebab itu manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena tanpa manajemen suatu proyek, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun kualitas

Sasaran utama dalam manajemen proyek dapat dikategorikan sebagai berikut:

  1. Pengembangan dan penyelesaian sebuah proyek dalam budget yang telah ditentukan, jangka waktu yang telah ditetapkan dan kualitas bangunan proyek sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah dirumuskan,
  2. Bagi kontraktor yang bonafide yaitu untuk mengembangkan reputasi akan kualitas pekerjaannya (workmanship) serta mempertahankannya.
  3. Menciptakan organisasi di kantor pusat maupun di lapangan yang menjamin beroperasinya pekerjaan proyek secara kelompok (team work),
  4. Menciptakan iklim kerja yang mendukung baik dari segi sarana,kondisi kerja, keselamatan kerja dan komunikasi timbal balik yang terbuka antara atasan dan bawahan.
  5. Menjaga keselarasan hubungan antara sesamanya sehingga orang yang bekerja akan didorong untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan dan keahlian mereka.

Ada 2 Jenis Pengendalian Proyek:

  1. Pengendalian internal. Pengendalian yang mengacu pada tindakan pengendalian yang didasarkan pada standard yang berasal dari sistem kontraktor sendiri.
  2. Pengendalian eksternal. Pengendalian yang didasarkan pada prosedur tambahan yang ditetapkan pihak klien atau user.

3 langkah dalam proses pengendalian proyek:

  1. Menentukan standard performansi, misalnya sepesifikasi teknis, biaya yang dianggarkan, jadwal atau kebutuhan sumberdaya
  2. Membandingkan performan aktual dengan performan standard
  3. Melakukan tindakan koreksi terhadap penyebab terjadinya perbedaan performansi aktual terhadap performansi standard